20/04/2010

memaknai perbedaan diantara kita

Perbedaan dalam segala aspek kehidupan manusia merupakan satu fenomena yang akan terus terjadi sepanjang sejarah kemanusiaan.

Perbedaan tersebut dapat meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk agama dan keyakinan.
Al-Qur'an mengakui keniscayaan perbedaan itu, antara lain dengan firman Allah swt:
"Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikannya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepada kamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (QS. Al-Mâidah/5: 48)

Tetapi dalam saat yang sama, Allah menegaskan bahwa:
"Manusia adalah umat yang satu. Lalu Allah mengutus para nabi sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan." (QS. Al-Baqarah/2: 213)

Dengan demikian, perbedaan adalah keniscayaan, sedang persatuan adalah keharusan yang harus diwujudkan.

perbedaan harus ditoleransi, apalagi ia dapat menjadi sumber kekayaan intelektual serta jalan keluar bagi kesulitan yang dihadapi.

Perbedaan dapat menjadi rahmat selama dialog dan syarat-syaratnya terpenuhi. Tetapi, perbedaan bisa menjadi bencana jika ia mengarah menjadi perselihihan, sambil masing-masing menganggap diri atau kelompoknya memonopoli kebenaran sedang selain diri atau kelompoknya memonopoli kesalahan.

karena perbedaan adalah suatu sunnatullah (ketetapan), maka pada tingkat kemanusiaan seharusnya manusia mampu menjadikan potensi perbedaan itu sebagai suatu alat untuk mencapai keberhasilan, konsep perbedaan ini harus dipahami dan diaktualisasikan dalam setiap aspek kehidupan kita.. dengan menyadari adanya perbedaan ini seharusnya memunculkan sikap-sikap seperti toleransi, tenggang rasa, pengertian, pemahaman, dan tentunya dengan saling memahami ini maka tak ada lagi sikap kecemburuan, dan buruk sangka... yang muncul hanyalah kasih sayang, rasa cinta serta persatuan dan kesatuan.

pada tingkat ketuhanan, perbedaan seharusnya dapat menjadi sarana mempertebal keimanan dan loyality kita kepada Tuhan yg maha Esa...

hmmm... mungkin ini yang bisa dijadikan ibroh (pelajaran) bagi kita semua dalam memaknai perbedaan yg secara sunnatullah (alami) terjadi pada diri kita...

01/01/2010~FRF

No comments:

Post a Comment

silahkan meninggalkan komentar anda setelah membaca